HACCP
( HAZARD ANALYSIS CRITICAL CONTROL POINT )
Pengawasan
terhadap makanan mutlak dilakukan pada produk atau bahan yang dihasilkan demi keamanan
dan kesehatan konsumen. HACCP atau Hazard Analysis Critical Control Point
merupakan salah satu metode analisis suatu produk dengan prinsip menanalisa
bahaya-bahaya yang mungkin dapat terjadi pada bahan atau makanan.
SEJARAH
HACCP
HACCP diyakini berasal dari pemantauan proses produksi yang digunakan
selama Perang Dunia II karena tradisional "ujung pipa" pengujian pada
mekanisme artileri shell yang menembak tidak dapat dilakukan, dan persen besar
dari artileri yang dibuat pada waktu itu baik duds atau tembak. HACCP sendiri
dikandung pada 1960-an ketika AS National Aeronautics and Space Administration
(NASA) meminta Pillsbury untuk merancang dan memproduksi makanan pertama untuk
penerbangan ruang angkasa. Sejak itu, HACCP telah diakui secara internasional
sebagai alat logis untuk mengadaptasi metode inspeksi tradisional ke sistem
modern berbasis ilmu pengetahuan, keamanan pangan. Berdasarkan penilaian
risiko, rencana HACCP memungkinkan kedua industri dan pemerintah untuk
mengalokasikan sumber daya secara efisien dalam membangun dan praktek audit
produksi makanan yang aman. Pada tahun 1994, organisasi Internasional HACCP
Alliance didirikan awalnya untuk industri daging dan unggas AS untuk membantu
mereka dengan menerapkan HACCP dan sekarang keanggotaannya telah tersebar di
bidang profesional/industri lainnya.
Oleh karena itu, HACCP telah semakin diterapkan pada industri selain
makanan, seperti kosmetik dan farmasi. Metode ini, yang pada dasarnya berusaha
untuk merencanakan praktik yang tidak aman berdasarkan ilmu, berbeda dari
tradisional "memproduksi dan semacam" metode kontrol kualitas yang
tidak melakukan apa pun untuk mencegah bahaya dari terjadi dan harus
mengidentifikasi mereka pada akhir proses. HACCP difokuskan hanya pada masalah
kesehatan keamanan produk dan bukan kualitas produk, namun prinsip-prinsip
HACCP merupakan dasar dari kualitas makanan yang paling dan sistem jaminan
keamanan, dan Amerika Serikat, HACCP kepatuhan diatur oleh 21 CFR bagian 120
dan 123. Demikian pula, FAO / WHO menerbitkan pedoman bagi semua pemerintah
untuk menangani masalah dalam bisnis makanan kecil dan kurang berkembang.
PENGERTIAN HACCP
HACCP atau
Hazard Analysis Critical Control Point merupakan tindakan atau suatu sistem
untuk mengidentifikasi bahaya,menganalisa bahaya,kemudian melakukan evaluasi
atau tindakan pengendalian untuk memperoleh atau menghasilkan produk yang
bermutu tinggi dan aman untuk dikonsumsi oleh konsumen.
TUJUAN HACCP
·
Tujuan Umum :
Meningkatkan
kesehatan masyarakat dengan cara mencegah atau mengurangi kasus keracunan dan
penyakit melalui makanan.
·
Tujuan Khusus :
1.
Mengevaluasi cara produksi / mengetahui cara produsi
makana
2.
Memperbaiki cara produksi
3.
Memantau dan mengevaluasi penanganan , pengolahan ,
dan sanitasi
4.
Meningkatkan inspeksi mandiri
MANDAAT HACCP
·
Mencegahg pewnarikan makanan
·
Meningkatkan jaminan food safety
·
Pembenahan dan pembersihan unit pengolahan (produksi)
·
Mencegah kehilangan konsumen
·
Mencegah pemborosan biaya
·
Meningkatkan kepercayaan konsumen
KELEBIHAN DAN KEKURANGAN HACCP
·
Kelebihan :
1.
Meningkatkan keamanan pangan pada produk makanan yang
dihasilkan
2. Meningkatkan kepuasan konsumen sehingga keluhan
konsumen akan beruranhg
3.
Memperbaiki fungsi pengendalian
4. Mengubah pendekatan pengujian akhir yang bersifat
retrospektif kepada pendekatan jaminan mutu yang bersifat preventif.
5.
Mengurangi limbah dan kerusakan produk atau waste
·
Kekurangan :
1. Tidak cocok diaplikasikan pada bahaya / proses yang
hanya sedikit diketahui
2. Tidak melakukan kuantifikasi (perhitungan /
memprioritaskan risiko)
3.Tidak melakukan
perhitungan dampak dari tambahan kontrol terhadap penurunan risiko.
PRINSIP-PRINSIP PADA HACCP
- Melakukan analisis bahaya:
segala macam
aspek pada mata rantai produksi pangan yang dapat menyebabkan masalah keamanan
pangan harus dianalisa. Bahaya yang dapat ditimbulkan adalah keberadaan
pencemar (kontaminan) biologis, kimiawi, atau fisik bahan pangan. Selain itu,
bahaya lain mencakup pertumbuhan mikrroganisme atau perubahan kimiawi yang
tidak dikehendaki selama proses produksi, dan terjadinya kontaminasi silang
pada produk antara, produk jadi, atau lingkungan produksi.
- Menentukan Titik Pengendalian Kritis (Critical Control Point, CCP):
suatu titik, tahap, atau prosedur dimana bahaya
yang berhubungan dengan pangan dapat dicegah, dieliminasi, atau dikurangi
hingga ke titik yang dapat diterima (diperbolehkan atau titik aman). Terdapat
dua titik pengendalian kritis yaitu Titik Pengendalian Kritis 1 sebagai titik
dimana bahaya dapat dihilangkan, dan Titik Pengendalian Kritis 2 dimana bahaya
dapat dikurangi.
- Menentukan batas kritis:
kriteria yang memisahkan sesuatu yang bisa
diterima dengan yang tidak bisa diterima. Pada setiap titik pengendalian
kritis, harus dibuat batas kritis dan kemudian dilakukan validasi. Kriteria
yang umum digunakan dalam menentukan batas kritis HACCP pangan adalah suhu, pH,
waktu, tingkat kelembaban, Aw, ketersediaan klorin, dan parameter fisik seperti tampilan visual dan
tekstur.
- Membuat suatu sistem pemantauan (monitoring ) CCP:
suatu sistem pemantauan (observasi) urutan,
operasi, dan pengukuran selama terjadi aliran makanan. Hal ini termasuk sistem
pelacakan operasi dan penentuan kontrol mana yang mengalami perubahan ketika
terjadi penyimpangan. Biasanya, pemantauan harus menggunakan catatan tertulis.
- Melakukan tindakan korektif apabila pemantauan mengindikasikan adanya CCP yang tidak berada di bawah kontrol
Tindakan korektif spesifik yang diberlakukan
pada setiap CCP dalam sistem HACCP untuk menangani penyimpangan yang terjadi.
Tindakan korektif tersebut harus mampu mengendalikan membawa CCP kembali
dibawah kendali dan hal ini termasuk pembuangan produk yang mengalami
penyimpangan secara tepat.
- Menetapkan prosedur verifikasi untuk mengkonfirmasi bahwa sistem HACCP bekerja secara efektif
Prosedur
verifikasi yang dilakukan dapat mencakup peninjauan terhadap sistem HACCP dan
catatannya, peninjauan terhadap penyimpangan dan pengaturan produk, konfirmasi
CCP yang berada dalam pengendalian, serta melakukan pemeriksaan (audit) metode,
prosedur, dan uji. Setelah itu, prosedur verifikasi dilanjutkan dengan
pengambilan sampel secara acak dan menganalisanya. Prosedur verifikasi diakhiri
dengan validasi sistem untuk memastikan sistem sudah memenuhi semua persyaratan
Codex dan memperbaharui sistem apabila terdapat perubahan di tahap proses atau
bahan yang digunakan dalam proses produksi.
- Melakukan dokumentasi terhadap seluruh prosedur dan catatan yang berhubungan dengan prinsip dan aplikasinya
Beberapa contoh catatan dan dokumentasi dalam
sistem HACCP adalah analisis bahaya, penetapan CCP, penetapan batas kritis,
aktivitas pemantauan CCP, serta penyimpangan dan tindakan korektif yang
berhubungan.
Sumber :
file:///D:/HACCP/HACCP.htm
0 komentar:
Posting Komentar